Jumat, 13 April 2012

Konsepsi IBD dalam Kesastraan

Pendekatan Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut nanative fiction, prose fiction
atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi
cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pemeran. lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah
cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
dalam kesustrateraan Indoensia kita mengenal jenis prosa larna dan prosa baru.

A. Prosa larna meliputi
dongeng-dongeng
hikayat
sejarah
@POS
cerita pelipur lara

rosa baru meliputi
cerita pendek
romanlnovel
biografi
kisah
otobiografi

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilrnu Budaya Dasar tidak akan diarahkan
pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai
sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan
yang terdapat di dalam Ilrnu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dan' kesenian, dan kesenian cabang/
unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/
estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangrm puisinya

PADAMU J UA
habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali akan padarnu
seperti dulu

kaulah kandil kemerlap
pelita jendela dimalam gelap
melambai pulang perlahan
sabar. setia selalu

satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa
dimana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

engkau cembunr
engkau ganas

mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas

nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik angin
serupa dara dibalik tirai

Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu-bukan giliranku
matahari bukan kawanku...

 NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.




Manusia dan Kebudayaan


      Unsur-unsur pembangun manusia, sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yangmembangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia juga tidak bisa pula hidup dengan mengutamakan salah satu unsur dan mengabaikan yang lainnya. manusia butuh kedua unsur itu secara seimbang. percuma jika seseorang mendapatkan semua kebutuhan jasmaninya namun, kebutuhan rohaninya terabaikan.

      Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
  
Selanjutnya Hakekat manusia adalah sebagai berikut : 
  • Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  • yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  • Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  • Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  • Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
  • Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.  
  • Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Mayoritas manusia biasa membedakan kebudayaan menjadi dua, yaitu :
Budaya bangsa barat dan budaya bangsa timur, bangsa Indonesia lebih menganut kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur mempunyai ciri, yaitu :
  1. Ramah
  2. Gotong royong
  3. saling menghormati
  4. tolong menolong
  5. lebih mementingkan kehidupan rohani
Sedangkan kebudayaan Barat lebih individualis ( mementingkan diri sendiri ).


keterangan :
No : 7 - Daerah Tak Sadar
No : 6 - Daerah sub sadar
No : 5 - Kesadaran yang tak dinyatakan
No : 4 - Kesadaran yang dinyatakan konsep manusia berjiwa selaras
No : 3 - Lingkungan hubungan karib
No : 2 - Lingkungan hubungan berguna
No : 1 - Lingkungan hubungan jauh
No : 0 - Dunia luar

Beberapa definisi dari para ahli tentang kebudayaan
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
3. Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat tertentu adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan adalah segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Kroeber dan Klukhon
Kebudayaan terdiri dari berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
6. C.A Van Peursen
Kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.

Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulturemengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :

1. Sistem Religi (kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religious yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur.
2. sistem organisasi kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious. Maksudnya adalah bahwa manusia akan berinteraksi dengan sesama. Karena manusia mahluk sosial, tidak bisa hidup sendiri
3. Sistem pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Maksudnya adalah bahwa mansuia pintar dalam mencoba hal-hal baru dengan demikian akan menciptakan suatu pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. Maksudnya adalah bahwa manusia ingin berkehidupan yang layak dari sisi ekonomi.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Dengan pemikiran cerdas dari manusia dibantu dengan tangannya dapat membuat alat dan teknologi untuk kehidupan manusia. Contoh : kita membuat sapu untuk membersihkan halaman yang kotor.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Dengan bahasa, manusia dapat bersosialisasi dengan sesamanya. Contoh : kita bicara pada teman kita
7. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.dengan kesenian, manusia dapat merasakan keindahan yang ada di alam ini. Contoh : melihat lukisan.

Dalam wujud kebudayaan terbagi menjadi 3 yaitu;

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas tersebut menghasilkan benda untuk keperluan hidupnya.

Dan terdapat 5 masalah pokok dalam orientasi nilai budaya,

Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.